Berikut ini beberapa alat-alat canggih yang digunakan
dalam pencarian black box.
Pingger Detector
Pinger merupakan bagian dari kotak hitam yang akan
mengeluarkan suara yang bisa ditangkap radar sonar. Underwater Locator Beacon
(ULB) yang menempel di black box yang mengeluarkan sinyal darurat. Pinger
detector selanjutnya akan mendeteksi bunyi tersebut. Alat ini juga bisa
mendeteksi suara hingga 200 meter.
Remote Operator Vehicle (ROV)
Bila lokasi black box sudah diketemukan, maka robot
yang disebut Remote Operated Vehicle (ROV) akan digunakan. Alat ini akan
mengangkat benda-benda dalam laut yang dalam. ROV digunakan untuk banyak hal di
dalam air, beberapa di antaranya untuk kepentingan eksplorasi minyak lepas
pantai, termasuk perakitan pipa, elektronik, dan konstruksi. ROV ini juga
digunakan untuk mengangkat black box Adam Air di perairan Majene Sulbar dari
kedalaman laut 2.000 meter. ROV yang digunakan untuk mengangkat AdamAir saat
itu adalah jenis ROV Remora yang bisa menjelajah hingga kedalaman 6 ribu meter.
Multibeam Echosounder
Multibeam echosounder, menurut situs National Oceanic
and Atmospheric Administration (NOAA), alat ini digunakan untuk survei di laut
dalam, menentukan letak kedalaman benda seperti bangkai kapal, penghalang, dan
objek-objek lainnya. Alat ini, seperti sistem sonar lainnya, memancarkan
gelombang suara dalam bentuk kipas yang dari langsung di bawah lambung kapal.
Sistem ini mengukur dan mencatat waktu yang dibutuhkan sinyal akustik dari
transmitter atau pemancar ke dasar laut atau objek dan kembali lagi. Dari
pergerakan sinyal akustik itu, bisa diketahui jarak kedalaman benda. Dengan
cara ini alat ini menghasilkan cakupan area luas survei. Cakupan area di dasar
laut tergantung pada kedalaman air, biasanya dua sampai empat kali kedalaman air.
Submersible Vehicle
Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) menyatakan
butuh suatu alat bernama submersible vehicle untuk mengevakuasi pesawat AirAsia
bernomor penerbangan QZ 8501. Tapi Indonesia tak punya alat itu dan harus meminjamnya
dari mancanegara. Apa sebenarnya submersible vehicle itu?
Submersible vehicle bila diterjemahkan tentu saja
berarti kendaraan selam. Namun bukan berarti ini sama dengan kapal selam. Bila
diperhatikan, submersible vehicle terlihat lebih ringkas secara ukuran. Dikutip
dari berbagai sumber, submersible vehicle merupakan kendaraan kecil yang
didesain untuk menjangkau kedalaman lautan, bahkan hingga kedalaman bertekanan
tinggi yang tak mungkin manusia bisa berada pada titik kedalaman itu. Submersible
vehicle tak bisa beroperasi sendiri layaknya kapal selam, melainkan butuh
‘kapal induk’ yang berada di atas permukaan air. Kendaraan yang tidak
sepenuhnya otonom ini masih membutuhkan dukungan dari kapal di permukaan laut,
mereka dihubungkan oleh semacam tali atau saluran. Submersible hanya memuat
sedikit awak dengan ruang yang sempit. Kendaraan ini dirancang sedemikian rupa
untuk tahan terhadap tekanan air yang tinggi di kedalaman laut. Ada pula
sejenis submersible yang dinamakan marine remotely operated vehicles (MROV)
yang tak menggunakan awak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar