Daftar Blog Saya

Selasa, 18 Juni 2013

Manusia dan Harapan


PENGERTIAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan yang kita impikan agar sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan .
            Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
            Terkadang kalau kita mempunyai harapan yang berlebihan sering menjadi buah tertawaan orang banyak, atau seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan” Padahal kan berhasil atau tidaknya suatu harapan itu kan tergantung dari usaha kita. Namun usaha itu sendiri juga harus dilandasi dengan doa kepada sang Pencipta. Usaha yang diimbangi dengan doa sangat perlu karena ini merupakan sarana terkabulnya harapan.

            Nah sekarang singkat saja saya akan memberikan contoh kasus manusia dan harapan:

BERITAJAKARTA.COM — 14-06-2013 14:48
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menegaskan, subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru hanya dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas, bukan warga miskin. Karena itu, orang nomor dua di Jakarta itu setuju jika tak ada lagi subsidi BBM untuk warga Indonesia. Sebab, masyarakat justru membutuhkan jaminan tidak ada kenaikan sembako.

"Kita setuju tidak ada subsidi BBM. Karena orang miskin itu tidak butuh BBM. Orang miskin itu hanya butuh jaminan harga sembako yang tidak naik, jaminan pendidikan, jaminan kesehatan, jaminan perumahan, jaminan tempat usaha. Karena subsidi BBM hanya menguntungkan orang kaya," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (14/6).

Menurut Basuki, yang perlu diwaspadai kenikaan BBM ini akan berimbas pada inflasi yang juga berpengaruh terhadap kenaikan sembako. Hal tersebut akan membenani masyarakat. Terlebih pemerintah tidak memiliki stok sembako untuk warga miskin. "Kalau BBM naik, adanya inflasi dan sembako naik, kasihan rakyat. Karena kita tidak siapkan jaminan sembako di kantor kelurahan," ujarnya.

Selain itu, menurut Basuki, Pemprov DKI juga perlu menyediakan sebanyak-banyaknya transportasi massal yang memadai dan nyaman. Sehingga, warga mau untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. "Yang penting, kita sediakan transportasi massal yang murah, nyaman, aman, dan terjangkau," ujarnya.

Sekadar diketahui, rencana pemerintah mengurangi subsidi untuk BBM segera dilaksanakan. Kebijakan itu ditempuh untuk menyelamatkan keuangan negara meski berdampak pada naiknya harga BBM. Guna meredam dampak kenaikan harga BBM itu, telah disepakati empat kompensasi yang disepakati Sekretariat Gabungan dan akan diajukan pemerintah dalam Rancangan APBN Perubahan 2013. Empat kompensasi tersebut ialah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin.

Opini
Bagaimana dengan wacana bahwa 80 persen subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya? Dari perspektif logos, wacana ini pun lemah.
Pertama, jika pemerintah sejak awal tahu bahwa mobil-mobil pribadi mengonsumsi paling banyak BBM, kenapa pemerintah tidak membatasi jumlah mobil yang berkeliaran di jalan-jalan? Kemacetan serius di berbagai kota besar kini sudah menghadapi tingkat gawat. Kendaraan roda dua di Jakarta bak semut yang mengepung kota. Toh, pemerintah sepertinya tidak melakukan upaya apa pun.
Kedua, BBM tak hanya dinikmati orang kaya, tetapi oleh semua lapisan masyarakat. Semua produk barang dan manufaktur membutuhkan konsumsi BBM. Maka, begitu harga BBM naik, harga barang dan jasa serentak naik. Pada akhirnya, orang di strata bawah yang paling terpukul.
Ketiga, ucapan Jusuf Kalla bahwa kenaikan harga BBM sekarang hanya berakibat kenaikan belanja Rp 50.000 sampai Rp 60.000 bagi orang miskin—sedangkan pemerintah memberikan Rp 100.000 per bulan—hanya teori. Dalam praktik, kehidupan mereka pasti lebih tercekik lagi.
Keempat, Indonesia negara produsen minyak. Minyak yang kita hasilkan mestinya dinikmati sebesar-besarnya oleh seluruh rakyat sesuai amanat UUD 1945. Namun, kenyataannya, minyak sebagian besar dinikmati perusahaan-perusahaan pengelola minyak kita. Kenapa pemerintah tidak berdaya melakukan tindakan seperti yang dilakukan oleh Presiden Evo Morales dari Bolivia?
Perihal kenaikan harga BBM mestinya pemerintah sejak awal memberikan sounding kepada rakyat bahwa pemerintah tidak punya jalan lain kecuali menaikkan harga BBM sebab harga minyak di tingkat internasional memang terus membubung. Banyak negara menempuh kebijakan melepaskan harga BBM sesuai pasar sehingga fluktuasi harga terjadi setiap hari secara alamiah. Namun, pemerintah kita masih saja berkelit dengan retorika impression management berupa jaminan bahwa harga BBM takkan naik selama 2008, dan menaikkan harga BBM hanya opsi terakhir.
Inilah kesalahan fatal pemerintahan SBY! Memberikan ”angin surga” terus kepada rakyat, bukan menggambarkan situasi riil di dunia. Maka, tatkala rakyat menggugat kenaikan harga BBM, antara lain dalam bentuk aksi-aksi unjuk rasa, pemerintah tidak punya pilihan lain, kecuali menyanyikan retorika ala Orde Baru itu, menggebuki para demonstran/mahasiswa, merusak kampus Universitas Nasional, sekaligus menjilat kembali ludah yang sudah disemburkannya jauh-jauh hari...!

Intinya negara ini masih harus terbebas dari namanya korupsi agar rakyat bisa merasakan kesejahteraan yang mereka nanti. terima kasih

Sumber:
id.wikipedia.org
http://www.kompas.com/kompascetak.php/read/xml/2008/05/27/00451859/pelajara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar